Selama ini kemajuan teknologi di bidang medis memungkinkan dokter untuk merawat pasien dengan cara yang semakin efektif dan efisien. Salah satu contoh teknologi ini adalah bedah dengan bantuan robot, juga dikenal sebagai bedah robotik, di mana sistem robotik membantu berbagai prosedur bedah.
Sistem bedah robot yang paling umum digunakan terdiri dari lengan kamera serta lengan mekanis dengan berbagai instrumen bedah yang terpasang padanya. Seorang dokter kemudian dapat mengontrol lengan ini menggunakan konsol komputer, yang dapat memberikan tampilan 3D resolusi tinggi dari lokasi operasi. Hal ini dapat membantu memberikan dokter tampilan yang lebih jelas saat beroperasi di area yang sulit dijangkau. Untuk menggunakan teknologi ini, ahli bedah dan timnya harus menjalani pelatihan yang ketat terlebih dahulu.
Pembedahan dengan bantuan robot di Singapura umumnya diasosiasikan dengan pembedahan invasif minimal dan dapat digunakan hampir di semua kasus perawatan dengan pembedahan lubang kunci atau laparoskopi invasif minimal.
Mengapa Anda Membutuhkan Bedah Robotik?
Operasi robotik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan operasi tradisional. Operasi ini memberikan dokter kontrol, keleluasaan dan ketepatan dalam menjalankan prosedur bedah dan juga memungkinkan dokter untuk melihat area yang sulit dijangkau dengan lebih jelas, sehingga memberikan hasil yang terbaik untuk pasien.
Selain itu, akan sangat bermanfaat bagi pasien untuk memilih menjalani bedah robotik. Dengan memilih menggunakan prosedur bedah invasif minimal daripada operasi terbuka tradisional, sayatan yang lebih kecil dapat menyebabkan:
Pembedahan robotik adalah metode perawatan serbaguna yang dapat diterapkan dalam banyak kasus pengobatan dengan operasi lubang kunci invasif minimal atau operasi laparoskopi. Ini juga dapat digunakan secara luas di sejumlah bidang medis, seperti:
Contoh operasi pencernaan (gastrointestinal) adalah kolektomi, gastrostomi, dan bypass lambung.
Operasi robotik sering digunakan untuk melakukan histerektomi, perbaikan prolaps organ panggul, dan reseksi endometriosis.
Ahli bedah toraks biasanya menggunakan operasi robotik untuk reseksi paru-paru, timektomi, operasi esofagus, dan lain-lain.
Spesialisasi dan minat Dr Aneez terhadap bedah robotik membuatnya menjadi orang pertama di kalangan ASEAN yang mendapatkan sertifikat pelatihan spesialis Level III dalam Bedah Toraks Robotik dari European College of Cardiothoracic Surgery (EACTS). Beliau sekarang memimpin program pelatihan untuk ahli bedah toraks di ASEAN dan Asia Selatan. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden dari Perkumpulan Ahli Bedah Robotik di Singapura / Robotic Surgical Society of Singapore (RS3) pada tahun 2016 dan saat ini menjabat sebagai Presiden di Robotic Surgical Society Singapore (RS3) tersebut.
Kita berada di jaman teknologi di mana operasi dengan bantuan robot memungkinkan ahli bedah untuk melakukan prosedur yang seharusnya hanya mungkin dilakukan dengan operasi terbuka tradisional, dari pengobatan kondisi serius hingga mengangkat atau memperbaiki organ tubuh yang rusak. Dengan titik akses yang lebih kecil dan akurasi yang lebih besar, bedah robotik dapat memudahkan ahli bedah melakukan prosedur bedah dan juga memberikan hasil terbaik bagi pasien. Operasi ini memberi ahli bedah keluasan jangkauan gerakan, penglihatan dan akurasi - menggabungkan keterampilan dan pemikiran kritis mereka dengan ketepatan mesin. Untuk mengetahui apakah operasi robotik dapat menjadi pilihan bagi Anda, silakan berbicara dengan dokter Anda, yang akan dapat menjawab pertanyaan apa pun dan memutuskan rencana perawatan terbaik untuk kondisi Anda.